Gen Z: Generasi Serba Instan dan Tidak Mau Rugi #IntrigueRK

114,516
0
Published 2024-06-22
Jika anda sering melihat generasi sekarang, banyak diantaranya yang memilih jalur instan dibanding harus melalui proses yang panjang. Apalagi dunia digital saat ini keinginan generasi Z sudah tersedia sebelum mereka mencari. Kenapa bisa demikian?

Selengkapnya:
   • Intrigue - Series  

----------------------------------------------
Follow:
www.instagram.com/rhenald.kasali
www.tiktok.com/@rhenaldkasali
twitter.com/rhenald_kasali
----------------------------------------------

#rhenaldkasali #stayrelevant #podcast #shorts #viral #indonesia

All Comments (21)
  • @JengTitin
    Sbg business owner, gen X, yg punya kary gen Z, saya + suami sering berbeda pandangan ttg perilaku kary. Kalo dulu th 2002-2020, suami saya msh bs menerapkan jam kerja 8-16. Kary kami para milennial. skrg kary kami para gen Z, suami jd sering marah dg ketidak disiplinan mrk. Ternyata, para gen z hanya tdk terbiasa bangun pagi, jd mereka lbh suka msk kantor jam 9, lalu mrk nongki di cafe (sambil kerja), dan balik lagi ke ktr jelang jam pulang. Utk para teknisi, mrk lbh siap ketja sampai larut malam, daripada disuruh masuk kantor pagi2. Well, awalnya saya + suami jd sering berantem gara2 kary. Suami maunya model lama. Saya ingin menyesuaikan dg perkembangan jaman. Akhirnya kami ambil jln tengah. Ok msk kerja jam 9, tp jika dibutuhkan oleh klien, sewaktu2 kary harus siap. Deal. Dan pekerjaan beres. Bahkan kami jd bs tidur nyenyak karena tahu, para gen Z itu bs menyelesaikan pekerjaan jika mereka diberi kewenangan & fleksibilitas waktu. Tapi tentu saja, para gen Z itu juga butuh dikontrol, sebab kami tak bs berharap loyalitas penuh dr mereka hehe..
  • Sekedar 'sharing' dgn Prof; sy punya 2 keponakan 'Gen-Z' yg (sejak masa balita smpai lulus S-1 & ke-2 orgtua-nya pensiun) mereka benar2 'fatherless & motherless' krn selama masa 'tumbuh kembang' mereka stiap hari ke-2 orgtua hrs berangkat krj sblum pk06 pagi & baru tiba di rmh skitar pk21 mlm shng mereka belajar HNY dari para pmbantu, sopir + tkng kebun yg ber-ganti2 org & dari internet dgn pemahaman mereka sendiri sbg seorg anak SD/remaja SMP-SLA... Setelah ke-2 orgtua pensiun, nampak jelas mereka sdh trlanjur 'trbiasa sendiri' shng sulit 'link' scara emosional dgn ke-2 orgtua-nya & org2 dewasa di skitar mereka shng mereka mnjadi org yg 'suka2 sendiri/semau gue' krn (mungkin) mereka terbiasa sendirian secara mental sejak masa 'tumbuh kembang' mereka..😢... Secara materi, nampak jelas mereka berkecukupan tapi secara batiniah mereka 'miskin' sehingga mereka berbeda dgn angkatan 'baby boomers' yg dibesarkan oleh ibu kandung + kakek-nenek... Menurut sy, bnyk gen-Z mirip ke-2 keponakan sy & perlu training utk life-skill...
  • @vanillamoon9901
    Jaman sekarang terlalu gampang mendapatkan hormon dopamin, sehingga susah fokus dan banyak distraksi
  • @moonbow4088
    aku br masuk ke tempat kerja yg baru, setelah nyoba wirausaha dan gagal di usia yang udh gak muda lagi. udah pesimis krna sainganku genZ sdgkan aku blm pernah ke dunia profesional sblmnya, gk ada pengalaman di kantor manapun. Alhamdulillah lolos dan pas udah berjalan sempat diceritain sm temenku klo sblm aku msuk, bossnya skip 1 org yang lebih muda bbrp taun dr aku, bkn krna kemampuan dan pengalaman tapi krna banyak omong dan ga bisa diajak belajar dan berkembang. seketika aku merasa kalo dunia kerja sekarang gak semuanya terre-generasi. tapi siapapun, di umur berapapun, asal mau belajar dan berjuang, mereka akan menang bersaing. semangat ya adek2..
  • @Paijoxxxx
    Om, aku pernah punya tim full young millenial & gen z, kubebasin mereka kerja dimana aja, mau di kafe kek, di genteng kek, di pinggir kali kek, asal kerjaan kelar dan kalo meeting setor muka (boleh virtual). Kukasih tunjangan hiburan paket voucher game 100K (ganti pulsa). Hasilnya produktivitas naik tuh, ga ada masalah.
  • @faisalriza229
    Yang menyebabkan Gen Z itu adalah cara didikan yang sudah mulai berubah setelah tahun 2010an Prof kalau menurut saya, sekarang itu terlalu banyak ikut campurnya KOMNAS HAM berserta undang - undangnya yang dirasa malah terlalu memanjakan dan apa yang dilakukan anak-anak menjadi pembenaran. Contoh sederhana yang sering ditemui saya adalah curhatan para guru2 yang mengajar, susah saat ini untuk bertindak tegas dan kedisiplinan kepada muridnya, karena sedikti saja ada tindakan tegas untuk teguran, langsung bisa dilaporkan dan bla bla bla, padahal guru bila sampai bertindak tegas itu dikarenakan sudah tidak bisa dinasehati atau ditegus dengan baik baik. Berbanding terbalik dengan dahulu, mangadu ke orang tua malah kita yang diceramahi dan kadang bisa kena tambahan dari orang tua karena malu kalau anaknya berkelakuan kenakalan di sekolah. dan Juga Prof, senakal nakalnya dahulu, masih hormat kepada para guru yang sudah mengajarkan ilmu.
  • @amicxblacx7193
    anak² dengan didikan keras (bukan kejam) dan perhatian benar akan terangsang otaknya untuk berpikir keras.. saya seorang karyawan di perusahaan khususnya teknik industri, 6 anak smk masuk untuk magang, 5 dari keluarga cukup diantaranya hanya absen kehadiran seperti tak memiliki minat/ketertarikan untuk berkreativitas hanya bergerombol dan bercanda.. sedangkan 1 anak yg berasal dari keluarga kurang mampu sangat tekun dan berani berkreasi dan punya inisiatif bertanya kemudian bergerak seolah-olah dia adalah pekerja disana. belum sampai disitu, dia setelah pulang magang ternyata dia bekerja sambilan sbg bongkar muat di ekspedisi J&T betapa bangganya orang tuanya seharusnya
  • Ketika penguasa menganalisa indonesia emas dengan cara lama tapi tidak melihat adanya generasi yang berbeda. Kayaknya ngak usah dinamai emas, perak atau perunggu, jalani saja manusia akan beradaptasi sendiri.
  • @amirul2479
    Pak Rhenald Khasali sangat memahami Gen Z sekali, mereka sangat fokus pada pertanyaan "Why ". Ga mau kerja yang pekerjaan meaningless terutama imbal balik bagi diri mereka. Mereka merasa dunia kerja memberikan pekerjaan hanya untuk menejahterakan owner/investor. Ini jadi semacam ada kesadaran kolektif untuk melakukan mogok kerja, karena sistem sudah tidak adil bagi mereka. Segala jenis inovasi dan kemajuan sudah diraih oleh generasi sebelumnya,
  • @GETSINGOFSOUND
    Fakta yg bukan hanya dialami oleh Gen-Z : 1. Ketika seseorang merasa kurang mendapatkan perhatian baik dari keluarga maupun lingkungan sekitar bahkan menerima bully, barang pribadi dan hewan peliharaan adalah keluarga bagi mereka 2. Tidak mudah menyampaikan pikiran dan perasaan pada orang-orang yang hanya ingin didengarkan, dibenerkan pendapat dan pemikirannya, serta diikuti kemauannya 3. Masyarakat adalah pasar konsumen bagi semua kemajuan dan pertumbuhan ekonomi terlebih pertumbuhan teknologi 4. Kecepatan pertumbuhan dari usaha non formal, pendidikan, kesehatan, dan real estate tidak diikuti oleh pertumbuhan pendapatan pekerjanya (UMR/UMK) secara signifikan. Cukup sekali untuk experience, meski musti menurunkan kualitas yang lainnya kemudian 5. Mayoritas masyarakat susah menerima seseorang dari unwell society than good life society
  • @meiriograndiva
    Masalahnya etika dan etos kerja gen z itu yg susah dimiliki sama mereka prof. Saya pelaku usaha, dan kerja itu ga hanya cuman rajin. Etika kepribadiam juga penting
  • Saya sih sederhana saja Prof . Jika yang bersangkutan tidak mau nurut suatu aturan .... Ya silahkan angkat kaki . Jika yang bersangkutan tidak mau berpikir, agar bisa bertahan dalam pekerjaan... Ya biarkan saja . Lha jika customized products and services ... Ini memang tantangan... Pasar ceruk ... Terpaksa harus jual lebih mahal. Tapi .... Apakah bisa bertahan ? Perusahaan butuh juga pertumbuhan dan arus kas
  • Tapi saya tiap hari naik krl dari bogor jam 4 pagi ke jakarta...kereta penuh sama gen z deh...kliatan dari hoodie yg mereka pakai gen z banget....kok mereka rajin kok...mungkin krn mereka kelompok miskin ya gen z yang masih berjuang.
  • @mariana_1314
    Tambahan,covid telah mengajarkan gen z bahwa seseorang bisa "pergi"dg mudah,sehingga mereka lebih menghargai kebahagiaan dr pd uang,apalagi kalo ortunya bukan org melarat.
  • @dianabakti4976
    Ini jaman tehnologi canggih menuju semua seperti mudah apa yang kita butuhkan tetapi ingattt semua akan bisa berakhir.... Saya kembali ke kampung , kembali ke alam hidup sederhana tenang menikmati udara bersih ,alam yang indah🙏
  • Kadang pusing nanganin mereka, ngadu, ngeluh, ngeyel Di kerasin dikit langsung mundur di biarkan malah bikin berantakan. Di kasih tahu diajarin gak paham paham. Kerja dikit main Hp lalu bilang cape mau istirahat .. cape.. Mungkin itu yg kami alami sebagai leader, dulu dengan sekali intruksi bisa berjalan dengan baik. Sekarang informasi diberikan hrs 300kali. Itupun belum tentu mereka paham. Asyik dan penuh tantangan plus PENGATURAN EMOSI Mereka hidup di jaman serba mudah, bagi mereka kalau bisa mudah ngapain susah. Kalau bisa santai kenapa hrs gerak cepat. Kitalah yg harus berubah mengikuti jaman. Jangan paksakan sifat kita kepada mereka..
  • @djalutri9349
    Bagaimana pun Gen z adalah didikan generasi sebelumnya dengan fasilitas yang memanjakan. Motor, notebook, internet, Hp, uang jajan cukup Saya punya anak Gen Z sudah langsung kerja setelah lulus kuliah tapi belum ada setahun sudah mau pindah kerja 😅.
  • Ada nilai INTELEKTUAL & MORAL atau Kerja Keras & Doa yg perlu dilatih terus menerus hingga MAHIR yg perlu ditanamkan pada Gen Z
  • @idabagus2246
    saya punya staff gen z baru masuk kerja belum 1 bulan, sakit 1 minggu, izin urusan pribadi 3 hari. setelah itu resign. briefing atau pun lagi training belum ada 15 menit sudah mengantuk, sering kurang fokus, no comment for gen z.