Di Balik Ambisi Jokowi dalam IKN | Narasi Explains
289,787
Published 2024-07-20
Namun, pembangunan ini tak sepenuhnya mulus. Kami merangkumnya dalam 10 babak.
(Narasi)
Jangan lupa subscribe, tinggalkan komentar dan share video ini.
Tonton konten video-video lainnya di www.narasi.tv/
Follow:
www.instagram.com/narasinewsroom/
www.facebook.com/NarasiNewsroom
twitter.com/NarasiNewsroom
Konten video dan YouTube Channel ini adalah bagian dari Narasi.
All Comments (21)
-
Ambisi pribadi ditanggung ratusan juta rakyat,, welcome to indonesia
-
“Sudah tapi belum” Pemikir2 hebat yunani kuno pun tergeleng-geleng 🙂↔️
-
media semakin berani membuat kacaunya pembangunan ikn, kmrn2 masih belum berani vulgar, skr semakin berani, salut, kalian kembali jadi media yang sewajarnya
-
- Sudah tapi belum, - Kita Tidak ingin tergesa" Tapi ingin secepatnya
-
Mending buat aturan semua pensiunan pejabat, DPR, Presiden yang terlibat IKN disuruh nguli di sana. Mereka yang punya impian, mereka juga yang kudu menyelesaikannya!
-
Ini namanya KARMA. Dulu mengolok-olok CANDI HAMBALANG, sekarang dia bikin sendiri : CANDI IKN, 11 CANDI BANDARA (JB Soedirman, Ngloram, Wiriadinata, dst), CANDI FOOD ESTATE, dll yang menghabiskan dana beratus-ratus kali lipat daripada Hambalang. Karena terancam masuk bui, muncullah langkah panik : Dia ubah UU, lantik ipar jadi Ketum MK, lantik anak jadi cawapres, lantik anak bungsu jadi ketum partai, lantik mantu jadi cawagub, ancam ketum dan menteri-menteri yang tidak mendukung dengan KPK, dst.
-
Pandangan saya soal masalah IKN : 1. Beliau memang tergesa-gesa karena masa kepemimpinanya sudah tidak lama lagi 2. Beliau ingin paling tidak sudah ada aktifitas di IKN sebelum beliau turun jabatan 3. IKN bukanya tidak menarik, tapi investor asing tidak percaya dengan pemerintahan kita. Banyak korupsi, hukum tidak jelas dll. Mungkin IKN juga tidak menguntungkan menurut hitung2an mereka
-
Pada akhirnya, ikn hanya akan berisi orang2 elit. Akan ada kesenjangan antara ikn dan wilayah sekitarnya, serta orang2 yg biasa demo di depan gedung MPR DPR akan mikir 2x krn jarak yg jauh, ini salah satu cara buat menghindari pendemo
-
Yang paling berkesan dari rezim jokowi adalah beratnya mereka pejabat meminta maaf dan mengakui kesalahan pada masyarakat
-
((Sudah tapi belum)). Saya coba pakai ini ah kalo kerjaan ditagih bos hehe
-
lebih masuk akal mengupgrade kota kota besar seperti Medan , Bandung , Surabaya , Makassar untuk menjadi New Jakarta agar urbanisasi di Jakarta bisa terkendali seklaigus memeratakan ekonomi dibanding membangun ikn
-
Mantap. Insya Alloh.... IKN mangkrak. Karena, rakyat pandai tidak butuh IKN. Rakyat, butuh lapangan pekerjaan mudah dan pendidikan biaya murah, bukan IKN. Dan IKN dibangun dengan basis kemiskinan rakyat, dibangun dengan basis hutang riba, tidak barokah. Maka, yakinlah.... IKN mangkraaaaaakkkk!!!!!.
-
Makanya kita berharap di 2024 oposisi dan pemerintah imbang kekuatannya karena jika ada usulan dari pemerintah tidak melulu di approve oleh bapak/ibu dewan yang terhormat
-
"Kita tidak ingin tergesa - gesa, tapi ingin secepatnya"
-
Tanggung jawab pejabat yg terlibat di hal IKN ini akan berat!! , kalian telah membuat sensara banyak rakyat!
-
Babak 11: IKN dilupakan sementara, menunggu 5 tahun lagi anak Jokowi jadi presiden (itu pun kalo menang)
-
Semoga Allah runtuhkan dinasti ini Semoga Allah gantikan dgn pemimpin yg lebih baik
-
Pentingnya jadi orang waras tahun 2014
-
Warga Jl. Makan gratis no. 58 gk bakal ngerti kek ginian. - mereka gk ngerti nepotisme. - mereka gk ngerti apbn dihabisin buat ambisi bikin ibukota baru - mereka gk ngerti kasus korupsi makin menjadi-jadi - mereka gk ngerti banyak bandara-bandara mangkrak - mereka g ngerti food estate singkong panennya jagung - mereka gk ngerti seberapa lemah pertahanan cyber Ya maklum lah, warga jl. Makan gratis nomor 58 di bawah rata2.
-
Salah satu alasan kemarin pilih Anies Baswedan, pingin punya pemimpin yang sedikit lebih chilled, tidak grasak grusuk macam Jokowi ini. Saya sendiri juga PNS, terasa betul zaman Jokowi ini semuanya diburu serba cepat tetapi seperti tanpa pertimbangan. Yang penting legacy, yang penting inovasi, yang penting you create something. We had a chance to reboot the system by voting Anies Baswedan.